Tari LEGONG


Tari Legong dahulu dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang sedang sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.

Sesuai dengan sejarahnya, para penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong dan selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas. Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari :
  1. Papeson,
  2. Pangawak, 
  3. Pengecet,
  4. Pakaad.
Ada beberapa daerah yang memiliki tarian legong yang Khas, yaitu :

  1. Di pura Pajegan Agung Ketewel, terdapat juga tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sanghyang Legong atau Topeng Legong.
  2. Didesa Tista Tabanan, terdapat jenis Legong yang lain, dinamakan Andir atau Nandir.
Lalu ada juga Wilayah yang di anggap sebagai sumber tari Legong, antara lain:
  1. Saba, Pejeng, Peliatan (Gianyar),
  2. Binoh dan Kuta (Badung),
  3. Kelandis (Denpasar), dan
  4. Tista (Tabanan).

Properti yang di Gunakan :

Kamen dan Baju

Untuk menutup bagian atas penari legong menggunakan kemen dan baju lengan panjang dan identik berwarna mencolok entah itu merah, kuning, hijau, dan lain sebagainya. Kemen dan baju sekilas terlihat seperti kebaya di jawa dan memiliki hiasan serta corak khusus.

Jika kita melihat beberapa jenis tari legong yang ada saat ini maka kita akan mendapati perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara baju yang dikenakan.

Songket dan Stagen

Sudah tahu dong kalau songket merupakan salah satu kain yang dibuat dengan cara ditenun? Kain songket memiliki corak dan warna khusus yang identik dengan kemewahan serta keindahan. Pada pertunjukan tari legong songket dikenakan oleh para penari dengan cara dililitkan mengelilingi pinggul.

Untuk mendukung kekuatan kain songket berikutnya terdapat Stagen semacam sabuk sebagai pengikat kain songket dengan tubuh penari hingga menutupi bagian dada. Dengan demikian para penari akan lebih bebas dan leluasa bergerak tanpa takut songket yang dililitkan pada pinggulnya terjatuh. Stagen sendiri biasanya berwarna mencolok seperti merah maupun pink agar terlihat menarik dikenakan berseram antara satu penari dengan penari lain.

Badong dan Tutup Dada

Pada bagian atas sebagai hiasan para penari mengenakan Badong yakni sebuah perhiasan yang terbuat dari kulit hewan dan dikenakan melingkar di leher sehingga menutupi bahu sang penari. Sementara itu penutup dada dikenakan dengan tujuan hiasan sekaligus memperkuat pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

Selain ketiga tata busana utama di atas tari legong masih memiliki pernik guna mendukung busana yang dikenakan. Pernak pernik semacam gelang atas dan bawah serta gelungan sebagai hiasan kepala akan menambah keunikan dan keindahan tari legong. Namun tidak semua tari Legong menggunakan busana tersebut, jenis tari Legong lain pasti menggunakan tata busana yang berbeda.
Tari LEGONG Tari LEGONG Reviewed by Putu Ardipa on September 22, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Featured Posts

[Break][feat1]